Cari Walang Kadung

hqdefault

Akhir-akhir ini, anakku yang kedua Yotta ketika ditanya tetangga: Ta, ayah kemana? dia jawab kerja. Cari apa? cari walang kadung. Hahaha.

Ceritanya gini, beberapa kali istriku mengalami kesulitan ketika menyuapi dia makan. Biasalah, anak-anak susah makan. Apalagi makan nasi dan sayur yang hambar. Lalu seperti ibu-ibu yang lain, istriku mengajak Yotta keluar rumah, jalan-jalan di kompleks sambil ndulang.  Sampai kemudian, nylimurnya tidak lagi dengan ada pesawat ada pesawat, ak ak ak, ahemmm. Tetapi istriku mengajak Yotta untuk cari walang kadung dan menaruhnya dalam plastik untuk buat mainan dia. Kadang-kadang walang kadung yang di dapat lalu ditaruh di kandang bekas hamster yang dikasih oleh sahabat Elang kakaknya.

Diujung jalan kompleks kami, ada sebuah rumah yang lumayan asri banyak pepohonan dan tanaman-tanaman bunga di halaman. Maklum, itu rumah seorang dosen kehutanan UGM. Dan kebetulan, anak kedua dari dosen tersebut adalah sahabat kentel-nya Elang anak pertamaku. Kembali ke rumah dosen nan asri tadi, di beberapa tanaman pasti ada walang kadung. Nah, disitulah tempat terbaik untuk mencari walang kadung sambil memasukkan makanan ke mulut Yotta. Dan terbukti berhasil, makan sambil ditemani walang kadung.

Entah bagaimana awalnya, setiap saya pergi kerja ke luar kota beberapa hari, Yotta selalu menjawab “ayah kerja, cari walang kadung”. Biasanya anak kecil kalau ditanya menjawab kerja, cari uang, untuk beli es krim atau beli jajan. Tapi ini beda, Yotta lebih menghargai walang kadung ketimbang uang. Dia tahu, uang tidak selalu membahagiakan hati. Tapi walang kadung baginya selalu membuat hati senang dan makanpun menjadi enak.

 

2 thoughts on “Cari Walang Kadung

Leave a comment